Minggu, 13 Juli 2014

Hey~

terhitung dari bulan ini kita sudah 21 bulan yang lalu tidak punya hubungan apa-apa. bisa dikatakan bukan hitungan bulan lagi. kita putus sudah bisa di hitung dalam tahunan saat ini. entah aku bosan terus-terusan begini. aku tak tahu lagi harus memulai dari mana. aku bosan saat ini bertanya 'ada apa sebenarnya kita, putus tapi masih seperti ini' bisa dikatakan kita tak putus seutuhnya. iyakan. jika berada di posisi seperti ini wanita mana yang tidak menanyakan kepastian. aku sudah bertanya berulang kali tentang kepastian ini. aku tak mengerti, sebenarnya aku yang berharap atau kamu yang memberikan sebuah harapan. entahlah sejauh ini kau anggap aku persinggahan atau perhentian mu nanti.

tak ingin lagi bersedih atau bahkan menangis mengurai air mata atas segala ini. terima saja sebenarnya semua sudah terjadi. untuk apa di sesali. aku tak ingin menyimpan segalanya, aku terlalu lelah untuk memikirkan segalanya. sebenarnya juga aku tak mengerti apa yang kamu pikirkan. apa yang ada dalam bayangan mu saat ini.
tak ingin jadi orang munafik, yang sok tegar padahal hatinya remuk. yaah sebenarnya aku sudah lama tersakiti saat itu dan bukan hanya saat ini saja, dan hebatnya aku bisa memberikan maaf dan kamu mengulangi kesalahan itu lagi. lalu kamu hempaskan kembali ketika semuanya sudah baik-baik saja.

maaf jika kamu memang sangat mencintai dia, silahkan pertahankan segalanya. pergilah dengan dia yang punya segalanya. aku ikhlas. apa harus aku ikhlaskan lagi untuk berulang kali berkata 'langgeng' untuk kalian. aku tak mau memaksakan dan aku juga tak mau meminta lagi kepastian. biarkan saja jika kamu memang mencintai aku, kamu akan kembali lagi tanpa harus aku yang meminta. jika aku terlalu ikhlas untuk mengatakan aku tak terluka, aku telah berbohong. lalu di ujung doa selalu ku selipkan nama mu. di saat ingin berhenti, harusnya dari awal aku berhenti dan tak usah lagi menghiraukan lagi segalanya. aku tahu jika disakiti itu bukan lagi cinta. tapi itu pengorbananmu untuk selalu bersama dia.

sekali aku dengar ya! jika memang ada yang lebih baik dan ada yang lebih pantas tak mungkin sejauh ini kamu tetap aku perjuangkan. ini bukan salah kita, hanya saja ini mungkin cara tuhan mendewasakan diri. tak ada yang kebetulan semuanya sudah takdir. percuma jika aku memaksa, tak ada gunanya lagi. mungkin memang benar 'biarkan semuanya indah pada waktunya' yaaah. karena kesempatan itu jarang sekali datang dua kali. bisa saja orang yang sangat mencintaimu nanti tak akan punya rasa yang sama ketika akan datang. kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya. tidak ada yang kebetulan ingat itu. biarkan ini jadi pelajaran yang berharga.

GITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar