Rabu, 21 Mei 2014

kau berhasil membuatku merindukanmu untuk yang kesekian kalinya....

Gak tauuu kenapa akhir-akhir ini susah banget buat tidur kalo malem. pasti selalu tidur jam 12pm atau bahkan lewat dari jam itu. dan tadi malem aku berhasil tidak bisa memejamkan mataku hingga pagi ini. aku tidak merasakan kantuk. aku tau aku sedang menyiksa diriku sendiri saat ini.


aku merindukan kamu? kamu disini yang aku maksud yah berupa kenangan yang sudah aku kubur dalam-dalam agar kau tak selalu ada dalam angan-anganku. aku juga tidak bisa berbohong, aku selalu memikirkanmu menjelang sebelum aku tidur. aku memikirkan beberapa hal yang membuatku nyaman dengan kenangan kita, meski aku tahu itu cuma akan menyakitiku. sangat sulit untuk menahan rindu, terus setiap hari seperti ini. rindu yang seakan tak bisa terbendung lagi. ketahuilah aku terluka saat mengingat kau bukan milikku lagi. rasanya aku ingin bertemu denganmu dan mengatakan aku merindukanmu. hah mustahil itu tak akan mungkin terjadi. tapi semua perasaan ini tak bisa berbohong aku ingin memelukmu sama seperti saat itu. kamu pernah mengatakan kenapa aku memeluk erat kamu saat itu kan? tapi aku hanya diam saja dan tanpa aku sadari ternyata aku menangis. entahlah itu tangisan bahagia aku saat itu atau malah sebaliknya. aku tak ingin banyak bicara saat itu, karena aku tahu semua ini tak akan mungkin lagi terjadi. jika aku dapat berkata saat itu aku ingin selalu berada disampingmu mungkin untuk selamanya.


aku tahu ini juga perasaan ku yang berlebihan. semua orang berhak untuk mencintai dan dicintai. tapi ini kenyataannya berlawanan, mungkin aku lebih banyak mencintaimu, aku akui itu. aku merasa cemburu dengan orang-orang yang berada di dekatmu. yang aku lihat mereka bisa membuatmu nyaman dan tertawa. tapi aku tak bisa menyalahkanmu, menyalahkan kita atau menyalahkan keadaan. aku sudah tahu ini resikonya. dan akhirnya semua ini hanya berujung pada air mata. aku tak bisa menahan tangis di balik keceriaanku. aku tak ingin kau melihat air mataku yang jatuh ini. tapi apakah salah? jika air mata yang jatuh ini bukti bahwa aku mencintaimu. dan aku sengaja menjauh darimu agar kamu tak merasa terganggu dengan kehadiranku di dekatmu. tapi berkali-kali aku coba untuk menahan air mata, tapi percuma itu semua tak terbendung lagi. aku kesal dengan diriku sendiri. meskipun aku menangis dan memintamu tetap disini tapi tak mungkin kamu akan melakukannya untuk ku iyakan? aku tahu kamu bukannya tak ingin perduli. tapi memang begitu kamu membatasi diri untuk tidak terlalu dekat. sehingga tidak menimbulkan sebuah harapan lagi yang ada aku hanya akan terluka. dan aku juga tak ingin memaksakan perasaan, aku tak ingin ada yang terluka. tapi aku tahu pasti aku yang akan lebih banyak terluka. aku tak bisa menyentuhmu, aku tak bisa bercakap langsung lagi denganmu, aku tak bisa banyak melakukan apapun untukmu mungkin untuk saat ini atau nanti. tapi disetiap sela di ujung doaku, aku masih sempat menyelipkan namumu. dan berharap untuk saat ini bisa melupakanmu. tapi aku tahu segalanya butuh proses. dan itu tidak mudah, bukan semudah aku membalikan telapak tangan. aku harus berjuang mungkin sampai nanti.

ketahuilah aku disini merasa bersalah dengan semua yang pernah aku lakukan terhadapmu saat itu. tapi percuma sesalku tak akan mengembalikan semua keadaan. setelah aku mengingat segalanya kembali ada sesuatu yang menganggu didalam hati ini, lagi-lagi tentang kamu. dan akan ada banyak sekali yang ingin aku katakan suatu saat nanti jika Tuhan masih mengizinkan aku bertemu lagi dengan mu entah dimana itu. dengan keadaan yah mungkin aku sudah berbeda. aku sudah tidak seperti anak kecil lagi, mungkin aku sudah paham dengan keadaan, dan mungkin aku sudah tidak menyalahkan sebelah pihak saat merasa aku tersakiti. menyakiti perasaan saat masih bersama atau yang lainnya dengan keegoisanku. maapkan aku selama ini sudah bertahun-tahun lamanya menyimpan rasa. tapi ketahuilah aku merasa sangat nyaman sama bersamamu. tapi tenanglah lambat laun perasaan ini akan hilang dengan sendirinya. percayalah itu.

GITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar